KH Muslih Abdurrohim, Ketua Komite SMP Al Azhar Citangkolo dan merupakan Suami Kepala Sekolah SMP saat ini.
Beliau adalah Pengasuh Ponpes Miftahul Huda Al Azhar wafat sekitar pukul 06.30 WIB, Jum’at (25/01/2019). Putra kedua KH Abdurrohim setelah KH Munawir ini menghembuskan nafas terakhirnya di Patorman Medical Center (PMC) Kota Banjar ketika mendapatkan perawatan medis lantaran sedang mengalami sakit.
KH Muslih yang masuk jajaran Ifadliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (Jatman) NU pusat periode 2018-2023 ini menjabat sebagai Ketua Jatman NU Jawa Barat. Sementara itu, ia juga pernah menjadi Ketua STAIMA Kota Banjar, Kepala SMP Al Azhar Citangkolo dan juga SMK Al Azhar.
Menurut KH Munawir, Pengasuh Ponpes, mengatakan, bahwa adiknya tersebut sebelumnya mengalami sakit dan dibawa ke rumah sakit. Meski kondisinya semakin membaik, namun Alloh SWT tengah memanggilnya.
“Kemarin sore beliau dibawa rumah sakit. Tadi malam kami sekeluarga seluruhnya menunggu sampe setengah 11 malam kondisi kesehatan makin membaik. Namun, tadi pagi jam 06.30 WIB sudah meninggal dunia,” tutur KH Munawwir Abdurrahim.
Sementara itu, jenazah akan dimakamkan sekitar pukul 14.00 WIB di komplek pesantren, berdekatan dengan makam ayahnya, KH Abdurrohim. Adapun almarhum meninggalkan seorang anak dan satu orang istri.
KH Muslih yang masuk jajaran Ifadliyyah Jam’iyyah Ahlith Thariqah Al-Mu’tabarah An-Nahdliyyah (Jatman) NU pusat periode 2018-2023 ini menjabat sebagai Ketua Jatman NU Jawa Barat. Sementara itu, ia juga pernah menjadi Ketua STAIMA Kota Banjar, Kepala SMP Al Azhar Citangkolo dan juga SMK Al Azhar.
Menurut KH Munawir, Pengasuh Ponpes, mengatakan, bahwa adiknya tersebut sebelumnya mengalami sakit dan dibawa ke rumah sakit. Meski kondisinya semakin membaik, namun Alloh SWT tengah memanggilnya.
“Kemarin sore beliau dibawa rumah sakit. Tadi malam kami sekeluarga seluruhnya menunggu sampe setengah 11 malam kondisi kesehatan makin membaik. Namun, tadi pagi jam 06.30 WIB sudah meninggal dunia,” tutur KH Munawwir Abdurrahim.
Sementara itu, jenazah akan dimakamkan sekitar pukul 14.00 WIB di komplek pesantren, berdekatan dengan makam ayahnya, KH Abdurrohim. Adapun almarhum meninggalkan seorang anak dan satu orang istri.
