
Sejarah Kurikulum Pendidikan di Indonesia dari Masa ke Masa
Kurikulum merupakan salah satu komponen penting dalam sistem pendidikan. Perkembangan kurikulum mencerminkan dinamika sosial, politik, dan budaya suatu bangsa. Di Indonesia, perubahan kurikulum telah mengalami berbagai fase yang mencerminkan kebutuhan dan visi pendidikan nasional dari masa ke masa. Berikut ini adalah sejarah kurikulum pendidikan di Indonesia secara kronologis.
1. Masa Penjajahan Belanda
Pendidikan hanya ditujukan bagi kalangan tertentu seperti bangsawan dan kaum elite. Kurikulum bersifat diskriminatif dan lebih menekankan pada kepentingan kolonial. Beberapa sekolah seperti HIS, MULO, dan AMS menjadi institusi utama pada masa ini.
2. Masa Pendudukan Jepang (1942–1945)
Bahasa Indonesia mulai digunakan sebagai bahasa pengantar. Kurikulum digunakan untuk menanamkan semangat Nippon dan kedisiplinan, serta mendukung propaganda Jepang melalui pendidikan.
3. Masa Awal Kemerdekaan (1945–1950)
Kurikulum difokuskan pada pembentukan karakter bangsa yang merdeka dan berkepribadian nasional. Namun, pendidikan masih menghadapi tantangan berupa kurangnya tenaga pengajar dan fasilitas.
4. Kurikulum 1957
Dikenal dengan Rencana Pelajaran Terurai. Fokus pada isi dan materi ajar serta menekankan pendidikan agama dan moral sebagai bagian penting dari kurikulum.
5. Kurikulum 1964
Mengusung konsep Pancawardhana, yaitu pendidikan menyeluruh mencakup aspek moral, intelektual, emosional, keterampilan, dan jasmani.
6. Kurikulum 1968
Merupakan bagian dari pembangunan nasional. Fokus pada pembentukan manusia Pancasilais dan penyampaian pengetahuan dasar.
7. Kurikulum 1975
Menggunakan pendekatan Tujuan Instruksional Khusus (TIK). Penekanan pada efisiensi pembelajaran dan evaluasi terstruktur.
8. Kurikulum 1984
Dikenal dengan pendekatan CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), mengutamakan proses belajar siswa secara aktif dan mandiri.
9. Kurikulum 1994
Memiliki materi padat dan terbagi dalam sistem semester. Kritik utama adalah beban belajar siswa dan guru yang cukup berat.
10. Kurikulum 2004 (KBK)
Berbasis kompetensi dengan penilaian otentik melalui proyek dan portofolio. Mengedepankan pengembangan kompetensi siswa secara menyeluruh.
11. Kurikulum 2006 (KTSP)
Diberikan otonomi kepada sekolah untuk menyusun kurikulum sesuai karakteristik lokal. Namun, kesiapan sekolah menjadi tantangan utama.
12. Kurikulum 2013 (K13)
Pendekatan saintifik (5M: mengamati, menanya, mencoba, menalar, mengomunikasikan) menjadi inti pembelajaran. Penilaian mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
13. Kurikulum Merdeka
Diterapkan mulai tahun 2022. Lebih fleksibel dan menekankan pembelajaran berbasis proyek. Memberikan ruang kepada guru dan sekolah untuk mengatur proses belajar sesuai kebutuhan siswa.
Penutup
Seiring dengan perubahan zaman, kurikulum pendidikan Indonesia terus berkembang. Setiap perubahan membawa semangat dan harapan baru untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menyiapkan generasi penerus bangsa yang lebih baik. Pemahaman terhadap sejarah kurikulum ini penting bagi pendidik, pembuat kebijakan, maupun masyarakat luas agar dapat bersama-sama mewujudkan pendidikan yang relevan dan bermakna.